Sabtu, 07 November 2009

Minuman beralkohol

Sebotol cachaça, minuman beralkohol dari Brasil.

Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Di berbagai negara, penjualan minuman beralkohol dibatasi ke sejumlah kalangan saja, umumnya orang-orang yang telah melewati batas usia tertentu.

Efek samping

Bila dikonsumsi berlebihan, minuman beralkohol dapat menimbulkan ganggguan mental organik (GMO), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan, dan berprilaku. Timbulnya GMO itu disebabkan reaksi langsung alkohol pada sel-sel saraf pusat. Karena sifat adiktif alkohol itu, orang yang meminumnya lama-kelamaan tanpa sadar akan menambah takaran/dosis sampai pada dosis keracunan atau mabuk.

Mereka yang terkena GMO biasanya mengalami perubahan perilaku, seperti misalnya ingin berkelahi atau melakukan tindakan kekerasan lainnya, tidak mampu menilai realitas, terganggu fungsi sosialnya, dan terganggu pekerjaannya. Perubahan fisiologis juga terjadi, seperti cara berjalan yang tidak mantap, muka merah, atau mata juling. Perubahan psikologis yang dialami oleh konsumen misalnya mudah tersinggung, bicara ngawur, atau kehilangan konsentrasi.

Mereka yang sudah ketagihan biasanya mengalami suatu gejala yang disebut sindrom putus alkohol, yaitu rasa takut diberhentikan minum alkohol. Mereka akan sering gemetar dan jantung berdebar-debar, cemas, gelisah, murung, dan banyak berhalusinasi

Perijinan Minuman Beralkohol

Di Indonesia, minuman beralkohol yang diimpor diawasi peredarannya oleh negara. Dalam hal ini diamanatkan kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Departemen Keuangan. Dalam istilah Kepabeanan dan Cukai; minuman beralkohol disebut sebagai MMEA (Minuman Mengandung Ethyl Alkohol). Impor/ pemasukan MMEA dari luar negeri dilakukan khusus oleh importir khusus. Di samping MMEA Impor, Bea Cukai juga memiliki kewenangan untuk mengontrol secara penuh pendirian pabrik MMEA dalam negeri. Setiap badan usaha yang hendak memproduksi MMEA, maka ia wajib memiliki NPPBKC (Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai).

Jenis minuman beralkohol

Anggur (minuman)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari
Segelas anggur merah

Anggur (atau juga populer disebut dalam bahasa Inggris: wine) adalah minuman beralkohol yang dibuat dari sari anggur jenis Vitis vinifera yang biasanya hanya tumbuh di area 30 hingga 50 derajat lintang utara dan selatan. Minuman beralkohol yang dibuat dari sari buah lain yang kadar alkoholnya berkisar di antara 8% hingga 15% biasanya disebut sebagai wine buah (fruit wine).

Anggur dibuat melalui fermentasi gula yang ada di dalam buah anggur. Ada beberapa jenis minuman anggur yaitu, Red Wine, White Wine, Rose Wine, Sparkling Wine, Sweet Wine, dan Fortified Wine:

  • Red Wine adalah wine yang dibuat dari anggur merah (red grapes). Beberapa jenis anggur merah yang terkenal di kalangan peminum wine di Indonesia adalah merlot, cabernet sauvignon, syrah/shiraz, dan pinot noir.
  • White Wine adalah wine yang dibuat dari anggur putih (white grape). Beberapa jenis anggur hijau yang terkenal di kalangan peminum wine di Indonesia adalah chardonnay, sauvignon blanc, semillon, riesling, dan chenin blanc.
  • Rose Wine adalah wine yang berwarna merah muda atau merah jambu yang dibuat dari anggur merah namun dengan proses ekstraksi warna yang lebih singkat dibandingkan dengan proses pembuatan Red Wine. Di daerah Champagne, kata Rose Wine mengacu pada campuran antara White Wine dan Red Wine.
  • Sparkling Wine adalah wine yang mengandung cukup banyak gelembung karbon dioksida di dalamnya. Sparkling Wine yang paling terkenal adalah Champagne dari Prancis. Hanya Sparkling Wine yang dibuat dari anggur yang tumbuh di desa Champagne dan diproduksi di desa Champagne yang boleh disebut dan diberi label Champagne.
  • Sweet Wine adalah wine yang masih banyak mengandung gula sisa hasil fermentasi (residual sugar) sehingga membuat rasanya menjadi manis.
  • Fortified Wine adalah wine yang mengandung alkohol lebih tinggi dibandingkan dengan wine biasa (antara 15% hingga 20.5%). Kadar alkohol yang tinggi ini adalah hasil dari penambahan spirit pada proses pembuatannya.

Manusia telah membuat minuman anggur sejak sekitar lima ribu tahun yang lalu.

Anggur adalah minuman yang populer di banyak negara. Negara-negara yang penduduknya meminum anggur paling banyak (menggunakan data tahun 2000) adalah: Perancis, Italia, Amerika Serikat, Jerman, Spanyol, Argentina, Britania Raya, Republik Rakyat Cina, Rusia, dan Rumania.

Jika tolok ukur yang digunakan adalah angka per orang atau per kapita, daftar tersebut menjadi: Luxemburg, Perancis, Italia, Portugal, Kroasia, Swiss, Spanyol, Argentina, Uruguay, dan Slovenia.

Anggur dibuat di banyak negara. Negara-negara yang membuat anggur terbanyak (menggunakan data tahun 2000) adalah: Perancis, Italia, Spanyol, Amerika Serikat, Argentina, Jerman, Australia, Afrika Selatan, Portugal, dan Chili.

Satu-satunya wine buatan Indonesia yang dibuat dari anggur lokal adalah Hatten Wines dengan merk dagang TWOislands.


Bir

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari
Sebuah gelas berisi bir, yang menunjukkan warna keemasan bir dan busa yang mengambang di atasnya

Bir secara harfiah berarti segala minuman beralkohol yang diproduksi melalui proses fermentasi bahan berpati dan tidak melalui proses penyulingan setelah fermentasi. Proses pembuatan bir disebut brewing. Karena bahan yang digunakan untuk membuat bir berbeda antara satu tempat dan yang lain, maka karakteristik bir seperti rasa dan warna juga sangat berbeda baik jenis maupun klasifikasinya. Salah satu minuman tertua yang dibuat manusia, yaitu sejak sekitar tahun 5000 SM yang tercatat di sejarah tertulis Mesir Kuno dan Mesopotamia. Karakter bir telah berubah secara drastis sepanjang ribuan tahun. Industri pembuatan bir merupakan industri global yang sangat besar, dan sekarang ini kebanyakan dikuasai oleh konglomerat yang dibentuk dari gabungan pengusaha-pengusaha yang lebih kecil. Walaupun secara umum bir merupakan minuman beralkohol, ada beberapa variasi dari dunia Barat yang dalam pengolahannya membuang hampir seluruh kadar alkoholnya, menjadikan apa yang disebut dengan bir tanpa alkohol.


Bourbon (wiski)


Sebotol bourbon dari abad ke-19

Bourbon adalah sebutan untuk wiski khas Amerika yang dibuat di Bourbon County, Kentucky, Amerika Serikat. Menurut hukum AS, bahan baku bourbon harus paling sedikit terdiri dari 51% jagung, dan selebihnya hingga sekitar 70% adalah gandum dan/atau rye, serta malt (jelai yang dibuat berkecambah).[1] Setelah mengalami proses distilasi, kadar alkohol bourbon yang dihasilkan tidak boleh lebih dari satuan kadar alkohol 160 (U.S.) proof (80% etanol, 20% air)[2], dan disimpan untuk pematangan paling sedikit selama dua tahun[1] dalam tong baru dari kayu ek yang permukaan dalamnya dihanguskan dengan api. Proses pematangan dengan disimpan selama dua tahun adalah persyaratan resmi bila wiski ingin disebut "straight bourbon",[3] tapi bukan syarat resmi untuk sekadar disebut "bourbon". Pada praktiknya, sebagian besar wiski bourbon mengalami proses pematangan dengan cara disimpan paling sedikit 4 tahun.

Bourbon harus disimpan di dalam tong dalam keadaan kadar alkohol tidak lebih dari 125 U.S. proof.[1] Setelah mengalami proses pematangan, bourbon dicampur dengan air dan dibotolkan. Kadar alkohol untuk wiski harus paling sedikit 80 proof (40% abv)[4], dan sebagian besar wiski dijual dengan kadar 80 proof. Wiski yang dijual umumnya memiliki kadar alkohol 86, 90, 94, 100, 107 proof, dan bahkan hingga 142 proof. Wiski dalam botol dengan kadar alkohol tinggi disebut "barrell proof" (langsung dikemas dari tong).

Agar wiski bisa disebut bourbon, pabrik wiski bisa saja berada di lain tempat, dan bukan hanya di Bourbon, Kentucky. Walaupun demikian, hampir semua merek bourbon dibuat di Kentucky.[5] Negara bagian Illinois pernah memproduksi bourbon dalam jumlah yang hampir menyamai produksi bourbon di negara bagian Kentucky. Selain itu, Virginia terkenal sebagai negara bagian penghasil bourbon. Di masa lalu, bourbon pernah dibuat di Pennsylvania, Indiana, Ohio, Tennessee, Missouri dan Kansas.

Sejarah

Bourbon dalam tong kayu ek

Cerita tentang asal-usul bourbon sebagian besar tidak benar, termasuk di antaranya kisah penemuan bourbon oleh pendeta Baptis dan penyuling minuman keras Elijah Craig. Masing-masing county di Kentucky memiliki cerita sendiri tentang "pencipta" bourbon. Bourbon yang dikenal sekarang ini baru berkembang sejak abad ke-19, dan tidak ada seorang pun yang berhak disebut sebagai "pencipta bourbon".[6] Sering juga ditulis bahwa penyuling bourbon yang pertama adalah orang Pennsylvania yang melarikan diri dari pajak selama dan sesudah terjadinya Pemberontakan Wiski, tapi klaim seperti ini sering dibantah orang.

Salah satu catatan tertua tentang penyulingan bourbon di Kentucky adalah kisah tahun 1774 tentang Theodore J. Queenan menanam jagung di Fort Harrod (sekarang disebut Harrodsburg, Kentucky). Setelah beberapa tahun, hasil panennya melimpah dan melebihi kecukupan bagi diri dan hewan ternaknya. Theodore mulai mengubah jagung hasil panen menjadi wiski, karena wiski tidak busuk dan mudah dibawa-bawa ke tempat yang jauh dibandingkan biji jagung. Berikut ini adalah kutipan asal-usul wiski disebut menjadi "bourbon":

Seusai Revolusi Amerika para perintis Amerika semakin bergerak ke sebelah barat Pegunungan Allegheny, mereka mendirikan county-county pertama mereka yang wilayahnya sangat luas. Salah satu dari county yang luas ini disebut Bourbon, didirikan tahun 1785, dan namanya berasal dari nama keluarga kerajaan Perancis. Sesudah di awal abad ke-19, wilayah county yang luas dipecah menjadi bagan-bagian yang lebih kecil, sebagian besar orang terus menyebut daerah ini sebagai Old Bourbon. Di Old Bourbon terdapat pelabuhan utama Sungai Ohio yang merupakan pusat perdagangan wiski dan barang-barang lainnya. Tong-tong wiski dicap dengan tulisan "Old Bourbon" untuk menunjukkan pelabuhan asal barang. Wiski ini berbeda karena Old Bourbon adalah wiski jagung pertama yang dicicipi orang, dan mereka menyukainya. Secara perlahan-lahan, bourbon identik dengan wiski dari jagung.[7]

Resolusi Kongres AS tahun 1964 menyatakan bourbon sebagai "produk khas Amerika Serikat".[8] [9] Resolusi tersebut memohon kepada "badan-badan pemerintah Amerika Serikat yang berwenang...[untuk] mengambil tindakan yang sesuai demi melarang impor wiski yang disebut 'wiski bourbon' ke wilayah Amerika Serikat.[8] Peraturan pemerintah federal sekarang menetapkan bahwa "wiski bourbon" hanya berarti "bourbon" yang diproduksi di Amerika Serikat.[10]


Brendi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari
Sebotol brendi calvados Pays D'Auge

Brendi (bahasa Inggris: brandy, berasal dari bahasa Belanda, brandewijn[1]) adalah istilah umum untuk minuman anggur hasil distilasi, dan biasanya memiliki kadar etil alkohol sekitar 40-60%. Bahan baku brendi bukan hanya anggur, melainkan juga pomace (ampas buah anggur sisa pembuatan minuman anggur) atau fermentasi sari buah. Bila bahan baku tidak ditulis pada label, brendi tersebut dibuat dari buah anggur asli.[2]

Dalam kebudayaan Barat, brendi adalah minuman yang disajikan sesudah makan. Brendi yang dibuat dari minuman anggur biasanya diberi pewarna karamel untuk meniru warna brendi yang lama disimpan di dalam tong kayu. Brendi dari pomace atau sari buah biasanya langsung diminum tanpa melalui proses pematangan di dalam tong kayu, dan tidak diberi pewarna.

Daftar isi

[sembunyikan]

Sejarah

Asal-usul brendi tidak begitu jelas, namun kemungkinan berhubungan dengan perkembangan teknik distilasi. Minuman beralkohol yang diminum orang Romawi dan Yunani kemungkinan teknik pembuatannya berasal dari Babilonia kuno. Brendi yang sekarang dikenal orang, diperkirakan mulai diproduksi sejak abad ke-12, dan menjadi populer pada abad ke-14.

Pada mulanya, orang menyuling minuman anggur sebagai salah satu cara pengawetan dan pedagang mudah membawanya. Kemungkinan juga orang zaman dulu menyuling anggur agar volumenya menjadi lebih sedikit, dan pajak yang harus dibayar menjadi lebih sedikit. Orang mulanya berpikir nantinya sebelum diminum, anggur bisa ditambah air lagi. Namun ternyata setelah disimpan di dalam tong kayu, minuman anggur yang dihasilkan menjadi lebih bagus.[2] Selain berkurangnya kadar air, berbagai senyawa aroma terbentuk sekaligus terpecah selama proses distilasi.

Jenis brendi

Konyak merek Martell di dalam gelas
  • Brendi anggur (grape brandy), distilasi dari hasil fermentasi sari buah anggur.
    • Brendi anggur Amerika asal California[2]. Merek-merek yang terkenal antara lain: Christian Brothers, Coronet, E&J, Korbel, and Paul Masson.
    • Armagnac, brendi dari bahan baku anggur asal kawasan Armagnac di barat daya Perancis (Gers, Landes, Lot-et-Garonne). Merek-merek yang terkenal antara lain: Darroze, Baron de Sigognac, Larressingle, Delord, Laubade, Gélas, dan Janneau.
    • Brandy de Jerez, brendi dari daerah Jerez, Spanyol.
    • Konyak dari kawasan Cognac di Perancis.[2] Merek-merek yang terkenal antara lain Hine, Martell, Rémy Martin, Hennessy, Ragnaud-Sabourin, Delamain, dan Courvoisier.
    • Lourinhã, brendi asal kawasan Estremadura, sebelah barat Portugal.
    • Brendi anggur Afrika Selatan adalah brendi yang dibuat dengan resep yang sama dengan konyak. Penyulingan dilakukan dua kali di ketel dari tembaga, dan disimpan di tong kayu ek paling sedikit tiga tahun.
  • Brendi pomace (pomace brandy) adalah brendi dari fermentasi ampas buah, biji, dan tangkai buah anggur sisa pengambilan sari buah anggur.
  • Brendi buah (fruit brandy) adalah brendi dari sari buah selain anggur, seperti apel, persik, prem, aprikot, ceri, raspberry, dan blackberry). Brendi buah biasanya bening dengan kadar alkohol 80 hingga 90 proof, dan biasanya diminum dingin atau dicampur es.

Label brendi

Brendi mempunyai sistem kelas untuk menunjukkan kondisi dan kualitas.

  • A.C. : sudah disimpan 2 tahun di dalam tong kayu.
  • V.S. : "Very Special" atau bintang 3, sudah disimpan paling sedikit 3 tahun di dalam tong kayu.
  • V.S.O.P. : "Very Special Old Pale" atau bintang 5, sudah disimpan paling sedikit 5 tahun di dalam tong kayu.
  • X.O. : "Extra Old", Napoleon atau Vieille Reserve, sudah disimpan paling sedikit 6 tahun, khusus Napoleon paling sedikit 4 tahun.
  • Vintage : sudah disimpan di dalam tong kecil hingga sebelum dibotolkan, dengan lama penyimpanan ditulis pada label.
  • Hors D'age: brendi yang sangat tua, biasanya berumur lebih dari 10 tahun, dan biasanya berkualitas terbaik.

Brugal

Brugal adalah merek dagang berbagai jenis rum dari Republik Dominika yang diproduksi oleh Brugal & Cía. Brugal dan dua merek rum lainnya asal Dominika (Barcelo dan Bermudez) sering disebut sebagai tiga B. Brugal memiliki tiga lokasi distilasi, satu di Puerto Plata dan dua di San Pedro de Macorís.

Sejarah perusahaan

Selama paruh kedua abad ke-19, Don Andrés Brugal Montaner, seorang warganegara Spanyol yang telah bermigrasi ke Santiago de Cuba, memutuskan untuk pindah ke Republik Dominika dan menetap di Puerto Plata. Berdasarkan pengetahuan yang didapatsewaktu belajar cara membuat rum di Kuba, Don Andrés mendirikan pabrik rum Brugal & Co. di Puerto Plata. Perusahaan keluarga yang didirikannya ternyata dapat bertahan lama. Nantinya Don Andrés menjadi panutan bagi bagi kalangan usahawan Dominika. Pada 1920, perusahaan ini mulai membangun gudang-gudang untuk rum yang sedang dimatangkan di dalam tong-tong kayu ek.

Pada tahun 1976, bekerja sama dengan Extraviejo, Brugal mengembangkan segmen rum berkualitas tinggi di Republik Dominika. Pada tahun 1998 Brugal & Co. mengeluarkan produk Brugal Limón, Brugal Pasión dan Unico.[1]

George Arzeno Brugal, direktur utama yang sekarang, berikut sebagian besar anggota Dewan Direktur adalah masih sanak keluarga dari para pendiri perusahaan.

Merek rum yang diproduksi

  • Extra Viejo
  • Añejo
  • Carta Dorada
  • Ron Blanco
  • Ron 151
  • Licor Único
  • Siglo de Oro

Caipirinha

Caipirinha

Caipirinha adalah minuman beralkohol jenis koktail yang berasal dari Brasil. Dibuat dari Cachaça, jeruk limau, gula dan es batu, Caipirinha harus dibuat gelas per gelas karena kandungannya sangat tidak teratur sehingga bila dibuat dalam pitcher sulit untuk dibagi-bagi ke dalam gelas. Jeruk limau dibelah (boleh juga dikupas sedikit), ditambah 1-2 sendok teh gula pasir putih, ditumbuk dengan tumbukan dari kayu untuk mengeluarkan sari buah, kemudian ditambah 20-50 ml Cachaça dan es batu yang dihancurkan. Aduk sampai rata dan nikmati dengan sedotan. Di Brasil biasanya dihidangkan di rumah makan dan di pinggir pantai. Orang Brasil biasanya menggemari es batu utuh daripada yang dihancurkan.

Karena Caipirinha sekarang terkenal di seluruh dunia, banyak variasi muncul dengan gula hitam, atau pemanis buatan (untuk penderita penyakit gula), atau dengan buah-buahan lain. Cachaça juga kadang diganti dengan vodka (Caipiroska, Caipirovka, Caipivodka) atau rum (Caipirissima). Caipirinha dengan sake juga ada.

Caipirinha sebenarnya adalah salah satu jenis dari minuman Brasil yang disebut "batida", yaitu cocktail dengan cachaça dan buah. Karena itu jeruk limau dapat diganti dengan buah-buahan lain untuk menghasilkan minuman yang nikmat. Yang lazim adalah batida strawberry, passionfruit dan kelapa

Chianti

Anggur Chianti dalam kemasan fiasco

Chianti adalah minuman anggur merah terkenal asal Chianti di daerah Toscana, Italia. Anggur Chianti mudah dikenali dari kemasan botol yang disebut fiasco, berupa botol pendek yang dibungkus keranjang anyaman. Sekarang anggur Chianti semakin banyak dikemas dalam botol anggur biasa, dan kemasan fiasco hanya digunakan beberapa produsen. Anggur Chianti umumnya tidak mahal, walaupun ada juga Chianti kelas atas yang dijual dengan harga lebih mahal.

Sejarah

Istilah "Chianti" pertama kali digunakan di tahun 1716 untuk menyebut wilayah perkebunan anggur yang ada di dekat desa-desa seperti Gaiole in Chianti, Castellina in Chianti, dan Radda in Chianti, Desa-desa ini nantinya dinamakan Lega del Chianti dan kemudian disebut Provincia del Chianti (provinsi Chianti). Di tahun 1932, peta wilayah Chianti diperbesar dan wilayah Chianti yang baru mencakup wilayah yang sangat besar dan dibagi menjadi 7 subwilayah: Classico, Colli Aretini, Colli Fiorentini, Colline Pisane, Colli Senesi, Montalbano, dan Rùfina. Bekas wilayah Chianti yang dulu sekarang hanya merupakan bagian dari daerah Classico.


Jägermeister


Sebotol Jägermeister

Jägermeister (bahasa Jerman untuk pemburu ahli) adalah sejenis liqueur dengan kandungan alkohol 35% dengan rasa herbs. Daftar 56 sari tumbuhan yang dikandungnya dijaga sebagai rahasia. Jägermeister adalah produk utama dari Mast-Jägermeister AG yang berpusat di Wolfenbüttel, sebelah selatan Braunschweig, Jerman. Perusahaan ini didirikan pada 1878 oleh Wilhelm Mast. Pada 1934, resep liqueur ini dikembangkan, dan pertama dijual sebagai obat untuk mengobati segala penyakit dari batuk sampai masalah pencernaan. Mulai tahun 1970-an, produk ini diekspor ke 60 negara. Di Amerika Serikat, produk ini dipromosikan oleh Sidney Frank dengan bantuan beberapa band heavy metal seperti Metallica dan Slayer.

Cocktail

Beberapa jenis cocktail dapat dibuat dari Jägermeister

  • "Jäger Bomb" atau "Bulldozer" adalah 1 ounce Jägermeister dan setengah cangkir minuman berenergi, biasanya Red Bull
  • "AJ's Style Jäger" adalah satu bagian Yakult dan satu bagian Jägermeister, Underberg juga dapat ditambahkan.
  • "Bundesligia" adalah 1 bagian Jägermeister dan 3 bagian Mountain Dew. Mirip dengan "Mountain Meister", tapi lebih manis.
  • "Deer Sperm" (atau "Dirty Leprechaun") adalah 1/2 shot Jägermeister ditambah 1/2 shot Bailey's.
  • "Devil's Blood" adalah 1/2 Jägermeister dan 1/2 Hot Damn! Red Cinnamon Schnapps.
  • "Dr. Jäger" 21 ounce bottle Dr. Pepper drink ditambah Jäger.
  • "4 Horsemen" adalah campuran dari Jägermeister, Goldschläger, Bacardi 151 dan Peppermint Schnapps dengan jumlah sama.
  • "Heinosuke's Jager Blitz" adalah 1 bagian Jägermeister, 1 bagian cranberry juice, dan 1 bagian Red Bull.
  • "Javameister" adalah 1 bagian Jägermeister, kopi atau espresso ditambah whipped cream.
  • "Lights Out" adalah 1 bagian Jägermeister dan 1 bagian Vodka.
  • "Liquid Cocaine" adalah campuran Jägermeister dan Goldschläger dengan jumlah sama. Sedikit Bacardi 151 dapat ditambahkan.
  • "Marion Barry" adalah campuran Jägermeister, Kahlúa, bourbon dan Coca-Cola dengan jumlah sama.
  • "The Meaning of Life" adalah satu bagian Jägermeister dan 2 bagian Dr. Pepper.
  • "Mountain Meister", atau "Bob Dylan", adalah 1 bagian Jägermeister dan 2 bagian Mountain Dew.
  • "Nico's Amazing" adalah 2 shots Jägermeister, 2 shots Baileys Irish Cream, 2 Shots Amaretto, dan 1 shot Kahlúa.
  • "Nuclear Sludge" adalah 1 shot Jägermeister diaduk ke dalam segelas Sprite.
  • "The Pierre 45" adalah 1/2 ounce Jägermeister, 1/2 ounce Mango rum, 1/2 ounce Jack Daniels, 2/3 Gatorade dan 1/3 Tonic water dan es batu.
  • "Purgatory" adalah 1 bagian Jägermeister dan 3 bagian Cherry Coke.
  • "Red Headed Slut" adalah 1/3 Jägermeister, 1/3 Peach Schnapps, dan 1/3 Cranberry Juice.
  • "Screaming Golden Nazi" adalah campuran Jägermeister, Rumple Minze, dan Goldschlager, dengan jumlah sama.
  • "Screaming Nazi" adalah campuran Jägermeister dan Rumple Minze, dengan jumlah sama, ditambah es batu.
  • "Stalingrad" adalah 1 bagian Jägermeister, 1 bagian Vodka, dengan es batu.
  • "Stumbling Bishop" adalah campuran 1 ounce Jägermeister, Bailey's, dan Frangelico.
  • "Surfer on Acid" adalah campuran dari Jägermeister dan Malibu dan juice nanas

Mirin

Mirin (味醂, みりん ?)adalah bumbu dapur untuk masakan Jepang berupa minuman beralkohol berwarna kuning, berasa manis, mengandung gula sebanyak 40%-50% dan alkohol sekitar 14%. Mirin digunakan pada masakan Jepang yang diolah dengan cara nimono (merebus dengan kecap asin dan dashi) dan campuran untuk berbagai macam saus, seperti saus untuk kabayaki (tare), saus untuk soba (soba-tsuyu), saus untuk tempura (tentsuyu) dan saus teriyaki.

Kandungan alkohol pada mirin dapat menghilangkan rasa amis pada ikan dan mengurangi risiko hancur bahan makanan yang dimasak. Kandungan gula pada mirin digunakan untuk menambah rasa manis bahan makanan yang dimasak, membuat mengkilat bahan makanan yang dimasak cara teriyaki dan menambah harum masakan.

Daftar isi

Mirin sebagai minuman keras

Mirin diminum di Jepang sebagai campuran Shirozake yang diminum pada perayaan Hina Matsuri atau campuran sake yang diminum pada tradisi toso mendoakan keselamatan di hari pertama tahun baru. Di Jepang, mirin merupakan minuman keras sama halnya seperti bir atau wiski yang dikenakan pajak minuman keras dan pembuatannya juga memerlukan izin khusus. Sampai tahun 1996, mirin hanya bisa dibeli di toko yang mempunyai izin menjual minuman keras, tapi sekarang boleh dijual di mana saja dan penjual hanya memerlukan izin menjual mirin secara eceran.

Mirin-fū (みりん風 ?) adalah bumbu dapur dengan rasa seperti mirin, tapi biasanya mengandung alkohol di bawah 1 persen, dibuat dari cairan gula yang berasal dari beras (mizu ame) ditambah bumbu masak dari bahan kimia. Di Jepang, mirin-fū tidak dikenakan pajak minuman keras sehingga dapat dijual dengan harga murah. Hon-mirin (本みりん ?) adalah sebutan yang sering dipakai untuk mirin asli, digunakan untuk membedakan mirin asli dengan mirin buatan.

Pembuatan mirin

Beras ketan dikukus dan dicampur dengan ragi, lalu ditambah semacam arak yang disebut shōchū atau semacam alkohol yang membantu proses peragian, lalu didiamkan selama 60 hari. Sesudah peragian selesai, bahan-bahan diperas dan disaring. Enzim emilase yang dikandung oleh ragi mengubah karbohidrat dalam beras menjadi gula, sedangkan asam suksinat dan asam amino memberi rasa "dalam" pada mirin. Kadar alkohol ditekan oleh ragi sehingga kadar gula yang tersisa pada mirin lebih tinggi dibandingkan sake.

Sejarah

Asal-usulnya mirin adalah minuman keras mahal dengan rasa manis yang sering diminum pada zaman Edo sebelum orang Jepang meminum jenis sake seperti yang diminum sekarang ini.

Ada beberapa pendapat tentang asal usul mirin yang semuanya tidak dapat dibuktikan kebenarannya:

  • Mirin berasal dari minuman keras dengan rasa manis asal Tiongkok disebut meirin yang diperkenalkan di Jepang pada zaman Sengoku.
  • Mirin sudah ada sejak zaman dulu di Jepang, asalnya dari sake berasa manis yang ditambah minuman keras hasil fermentasi yang disebut shōchū supaya tidak lekas busuk.

Penggunaan kata mirin pertama kali ditemukan dalam buku catatan harian Komai-nikki yang ditulis pada tahun 1593, sedangkan cara pembuatan mirin ditemukan dalam Honchō shokkan yang ditulis pada tahun 1695.

Penggunaan mirin sebagai saus makanan yang dipanggang (kabayaki) baru dimulai sejak pertengahan zaman Edo.


Prosecco

Prosecco adalah jenis anggur putih yang tumbuh di Veneto, Italia. Anggur ini dapat dibuat menjadi sparkling wine dengan nama sama. Daerah-daerah perkebunan utama adalah di Conegliano dan Valdobbiadene, sebelah utara Venezia. Cocktail Bellini, dibuat dari sparkling wine dan sari buah peach, dan cocktail poinsettia, dibuat dari campuran sparkling white wine, vodka, dan sari buah cranberry, sebaiknya dibuat dengan Prosecco wine.

Nama "Prosecco" saat ini dilindungi oleh hukum Eropa dan hanya dapat digunakan untuk sparkling wine yang dibuat dari anggur Prosecco dari Conegliano/Valdobbiadene. Selain itu juga terdapat Dalmatian Prosecco, yaitu anggur manis (mirip sherry) yang dibuat dari anggur kering.

Rum

i
Rum Karibia, tahun 1941

Rum (rhum) adalah minuman beralkohol hasil fermentasi dan distilasi dari molase (tetes tebu) atau air tebu yang merupakan produk samping industri gula. Rum hasil distilasi berupa cairan berwarna bening, dan biasanya disimpan untuk mengalami pematangan di dalam tong yang dibuat dari kayu ek atau kayu jenis lainnya. Produsen rum terbesar di dunia adalah negara-negara Karibia dan sepanjang aliran Sungai Demerara di Guyana, Amerika Selatan. Selain itu, pabrik rum ada di negara-negara lain di dunia seperti Australia, India, Kepulauan Reunion.

Rum terdiri dari berbagai jenis dengan kadar alkohol yang berbeda-beda. Rum putih umum digunakan sebagai pencampur koktail. Rum berwarna cokelat keemasan dan gelap dipakai untuk memasak, membuat kue, dan juga pencampur koktail. Hanya rum berkualitas tinggi saja yang biasa diminum polos tanpa pencampur atau ditambah es batu (on the rocks). Rum memegang peranan penting dalam kebudayaan orang-orang di Hindia Barat, dan dikenal sebagai minuman perompak dan Angkatan Laut Kerajaan Inggris.

Daftar isi

[sembunyikan]

Etimologi

Asal-usul kata rum tidak diketahui dengan jelas. Pendapat yang banyak beredar mengatakan asal katanya adalah rumbullion yang berarti "kebisingan yang hebat atau hingar-bingar".[1] Pendapat lain mengatakan rum diambil dari gelas besar untuk minum orang Belanda yang disebut rummers, dari kata roemer atau gelas minum.[2] Kemungkinan lain, rum adalah kependekan lain dari saccharum (bahasa Latin untuk gula), atau arôme (bahasa Perancis untuk aroma).[3] Di Amerika Serikat, istilah "rumme" (rum) mulai umum dipakai sejak Mei 1657. Pada waktu itu, Kongres Persemakmuran Massachusetts (General Court of Massachusetts) melarang penjualan minuman keras beralkohol tinggi "tidak peduli namanya rumme, strong water', anggur, brendi, dsb.,dsb."[3]

Sekarang ini, rum sering disebut berdasarkan nama lokal tempat rum diproduksi. Sebutan untuk rum produksi negara berbahasa Spanyol adalah ron, sedangkan ron añejo adalah sebutan untuk rum yang telah lama disimpan, dan dipasarkan sebagai barang berkualitas. Rum produksi negara berbahasa Perancis disebut rhum, sedangkan rhum vieux merupakan sebutan rum Perancis yang sudah disimpan lama dan memenuhi beberapa kriteria lain.

Sejarah

Asal-usul

Bentuk awal dari rum sudah dibuat orang zaman purbakala. Minuman hasil fermentasi air tebu diperkirakan sudah dibuat orang India dan orang Cina kuno.[1] Cara pembuatan minuman tersebut menyebar ke tempat-tempat lain, dan menjadi minuman brum yang sudah dibuat orang Melayu sejak ribuan tahun yang lalu.[4] Marco Polo mencatat di abad ke-14 bahwa ia ditawari minuman "anggur dari gula yang sangat enak" di tempat yang sekarang disebut Iran.[1]

Distilasi rum pertama kali dilakukan abad ke-17 oleh pekerja perkebunan tebu di Karibia. Penemunya adalah budak perkebunan yang mengetahui bahwa molase bisa difermentasi menjadi alkohol.[5] Proses distilasi dilakukan terhadap hasil fermentasi untuk mendapatkan minuman berkadar alkohol tinggi berupa rum yang pertama. Konon, rum awalnya berasal dari Pulau Barbados. Di zaman dulu, rum asal Karibia masih berkualitas rendah. Salah satu buktinya adalah tulisan dalam dokumen tahun 1651 dari Barbados, "produksi utama yang mereka buat di pulau disebut Rumbullion, alias Kill-Divil, yang dibuat dari distilasi air tebu, minuman keras yang pedas, panas, dan tidak enak."[5]

Amerika di zaman kolonial

Setelah dikembangkan orang Karibia, rum populer sebagai minuman keras di zaman kolonial Amerika. Pabrik distilasi rum yang pertama dibangun di tahun 1664 di Staten Island, dan disusul Boston, Massachusetts tiga tahun berikutnya.[6] Industri rum menjadi industri terbesar dan menguntungkan bagi New England.[7] Rum produksi New England cukup populer, dan bahkan sempat dianggap salah satu yang terbaik di dunia pada abad ke-18. Rum produksi Rhode Island bahkan diterima sebagai salah satu alat bayar di Eropa seperti halnya emas.[8] Penduduk Amerika (laki-laki, perempuan, atau anak-anak) pada zaman kolonial sebelum Perang Revolusi Amerika diperkirakan setiap tahunnya mengkonsumsi rum sebanyak 13,5 liter rum per orang.[9]

Permintaan gula di Eropa, dan molase untuk produksi rum melonjak sepanjang abad ke-17 dan abad ke-18. Akibatnya, perkebunan tebu di Karibia membutuhkan banyak pekerja perkebunan. Kebutuhan ini dicukupi dengan budak-budak yang diperoleh dari perdagangan segitiga antara Afrika, Karibia, dan negara-negara kolonial.[10] Perdagangan segitiga terganggu akibat Akta Gula tahun 1764, dan kemungkinan menjadi salah satu penyebab Revolusi Amerika.[9]

Seusai revolusi, popularitas rum di Amerika Serikat terus berlanjut. George Washington meminta satu tong rum dari Barbados untuk upacara pelantikannya pada tahun 1789.[11] Kepopuleran rum akhirnya menurun setelah adanya pembatasan impor rum dari Karibia, dan peningkatan produksi wiski secara besar-besaran di AS.

Minuman pelaut

Rum mulai dikait-kaitkan dengan perompak sejak kapal perang swasta Inggris yang disebut privateer mulai berdagang barang-barang mentah. Sebagian di antaranya kapal-kapal tersebut menjadi kapal bajak laut dengan anak buah kapal terdiri dari perompak yang senang minum rum. Kisah perompak gemar minum rum semakin populer berkat novel Pulau Harta karya Robert Louis Stevenson.[12]

Angkatan Laut Inggris mengenal rum sejak tahun 1655. Ketika itu, armada Inggris sedang menduduki pulau Jamaika. Produksi rum Jamaika begitu melimpah sehingga jatah brendi harian bagi pelaut diganti menjadi rum.[13] Awalnya rum diminum polos atau dicampur perasan jeruk limau. Sekitar tahun 1740, jatah rum harian bagi pelaut mulai dicampur dengan air. Alasannya, Admiral Edward Vernon ingin mengurangi dampak kecanduan alkohol di kalangan pelaut. Minuman rum yang dicampur air dikenal sebagai grog. Pelaut Angkatan Laut Inggris terus menerima jatah harian berupa rum yang disebut tot hingga 31 Juli 1970.[14]


Sake

Tong sake

Sake (酒; diucapkan "sɑ.kɛ" "SA-KE") adalah sebuah minuman beralkohol dari Jepang yang berasal dari hasil fermentasi beras. Sering juga disebut dengan istilah anggur beras.

Di Jepang, kata "sake" berarti "minuman beralkohol". Di beberapa wilayah regional dapat memiliki arti yang lain. Di Kyushu Selatan, sake berarti minuman yang disuling. Di Okinawa, sake merujuk ke shōchu yang terbuat dari tebu.

Sake memiliki aroma yang mirip dengan tape beras.


Sampanye

i
Segelas sampanye

Sampanye adalah minuman anggur putih bergelembung yang dihasilkan di kawasan Champagne di Perancis, sekitar 90 kilometer di timur laut Paris. Reims adalah salah satu wilayah penghasil sampanye yang terkenal. Umumnya terbuat dari anggur pinot noir, sampanye yang berkualitas bagus mempunyai warna kekuningan. Sampanye biasanya hanya diminum pada acara-acara khusus seperti perayaan tahun baru dan sering pula terlihat pada perayaan kemenangan kejuaraan olahraga seperti Formula 1, di mana sang pemenang di podium membuka sebotol sampanye dan menyemprotkan isinya.


Shōchū

i
Sebotol shochu dan dua kemasan shochu dalam karton
Untuk nama zaman di Jepang (1324-1325), lihat Shōchū (nama zaman)

Shochu (焼酎 Shōchū?) adalah sebutan untuk minuman keras asal Jepang yang kandungan alkoholnya lebih tinggi dari sake atau anggur, tapi lebih rendah dari wiski.

Rasa dan aroma shochu sangat berbeda dari sake yang dibuat dari beras, karena bahan baku shochu adalah campuran berbagai jenis produk pertanian dan umbi. Shochu adalah minuman keras hasil penyulingan dan berbeda dari sake yang merupakan hasil peragian.

Di Jepang, shochu merupakan minuman keras yang populer sejak dulu di kalangan rakyat, karena harganya lebih murah daripada sake. Shochu dikenakan pajak minuman keras yang lebih rendah, sehingga bisa dijual dengan harga lebih murah. Kyushu menghasilkan merek-merek shochu terkenal di Jepang.

Minuman keras disebut shochu kalau memenuhi syarat:

  • Tidak menggunakan bahan baku dari serealia yang bisa berkecambah
  • Tidak disaring melewati arang yang dibuat dari kayu pohon shirakaba
  • Sewaktu proses penyulingan tidak dicampur bahan tambahan lain selain bahan-bahan yang sudah ditentukan
  • Kandungan alkohol berada di bawah ambang batas yang ditentukan.

Sejarah

Corat-coret seorang pekerja yang kesal tidak ditraktir minum shochu

Di Jepang dulunya dikenal minuman keras beralkohol sangat tinggi yang disebut araki (dikenal di Asia Timur sebagai arak atau arac), dan minuman keras hasil penyulingan yang disebut rambiki (Alambique).

Literatur Jepang yang menyebut tentang shochu sangat terbatas jumlahnya, tapi paling tidak shochu sudah dibuat sekitar abad ke-16. Di tahun 1549, misionaris Fransisco Xavier yang mendarat di Provinsi Satsuma mencatat bahwa orang Jepang sudah menikmati minuman keras beralkohol tinggi hasil penyulingan. Di panel kayu yang terdapat di kuil Kōriyama Hachimangū, kota Ōkuchi, Prefektur Kagoshima ditemukan corat-coret seorang tukang kayu sewaktu memugar kuil di tahun 1559 yang isinya kurang lebih berbunyi, "Biksu kepala pelit, mentraktir shochu saja tidak mau". Tulisan bernada mengomel ini merupakan catatan tertua yang tersisa mengenai kebiasaan minum shochu di Jepang.[1]

Hingga di zaman Edo, shochu diproduksi menggunakan metode kasutori dengan satu kali penyaringan. Di zaman Meiji, mesin penyuling yang bisa melakukan penyulingan berkali-kali didatangkan dari Inggris. Dengan mesin baru, shochu bisa diproduksi secara besar-besaran dengan harga murah, padahal waktu itu Jepang sedang kekurangan beras.



Tuak

Tuak adalah sejenis minuman yang merupakan hasil fermentasi dari bahan minuman/buah yang mengandung gula. Tuak sering juga disebuat pula arak adalah produk yang mengandung alkohol. Bahan baku yang biasa dipakai adalah: beras atau cairan yang diambil dari tanaman seperti nira kelapa atau aren, legen dari pohon siwalan atau tal, atau sumber lain.

Kadar alkohol berbeda-beda bergantung daerah pembuatnya. Arak yang dibuat di pulau Bali yang dikenal juga dengan nama brem bali, dikenal mengandung alkohol yang kadarnya cukup tinggi.

Beberapa tempat di Pulau Madura dahulu dikenal sebagai sebagai penghasil tuak, namun orang Madura tidak mempunyai kebiasaan minum yang kuat. Saat ini dapat dikatakan sangat sedikit orang Madura yang minum tuak atau arak.

Pada saat ini masyarakat Tapanuli (Sumatera Utara),khususnya etnis Batak menganggap bahwa Tuak berkhasiat menyehatkan badan karena mengandung efek menghangatkan tubuh.[rujukan?]



Vodka

Vodka (bahasa Polandia: wódka; bahasa Rusia: во́дка; bahasa Ukraina: горілка, horilka; bahasa Belarus: гарілка, harilka) adalah sejenis minuman beralkohol berkadar tinggi, bening, dan tidak berwarna, yang biasanya disuling dari gandum yang difermentasi. Banyak yang menduga bahwa kata Vodka merupakan turunan dari kata bahasa Slavia "voda" (woda, вода) yang berarti "air," meskipun banyak pendapat-pendapat lain.

Kecuali untuk sejumlah kecil perasa, vodka mengandung air dan alkohol (etanol). Vodka biasanya memiliki kandungan alkohol sebesar 35 sampai 60% dari isinya. Vodka Rusia klasik mengandung 40% (80° kandungan murni), angka tersebut dirumuskan oleh ahli kimia terkenal Rusia, Dmitri Mendeleev. Menurut Museum Vodka di St. Petersburg, Rusia, Mendeleev berpendapat bahwa kandungan yang sempurna yaitu 38%, tetapi karena minuman beralkohol pada waktu itu dikenakan pajak berdasarkan kandungan alkoholnya, persentasenya dinaikkan menjadi 40 untuk mempermudah penghitungan pajak.

Vodka merupakan bahan dasar dari sejumlah minuman populer, di antaranya Bloody Mary, Bullshot, dan Vodka Martini (juga dikenal sebagai Vodkatini), sebuah dry martini yang dibuat dengan vodka, bukan gin.




Wiski

Wiski skotch

Wiski (bahasa Inggris: whisky dari bahasa Gaelik Skotlandia, atau whiskey dari bahasa Irlandia, fuisce) merujuk secara luas kepada kategori minuman beralkohol dari fermentasi serealia yang mengalami proses mashing (dihaluskan, dicampur air serta dipanaskan), dan hasilnya melalui proses distilasi sebelum dimatangkan dengan cara disimpan di dalam tong kecil dari kayu (biasanya kayu ek).

Jenis wiski yang dihasilkan bergantung jenis serealia yang dipakai sebagai bahan baku, yakni jelai, malt (jelai yang dikecambahkan), gandum hitam (rye), rye yang dikecambahkan, gandum, dan jagung. Wiski berasal dari bahasa Gaulia untuk "air" (uisce atau uisge). Di Skotlandia disebut uisge-beatha, sedangkan di Irlandia disebut uisce beatha yang berarti "air kehidupan". Keduanya berkaitan dengan bahasa Latin aqua vitae yang juga berarti "air kehidupan".[1] Orang Skotlandia menulisnya sebagai whisky sedangkan orang Irlandia menulisnya sebagai whiskey (ditambah huruf "e").

Catatan yang tertua tentang wiski berasal dari tahun 1405 di Irlandia, [2] yang menceritakan wiski dibuat para biarawan.[1] Hal yang sama juga dicatat di Skotlandia pada tahun 1496.[3] Walaupun demikian, wiski diperkirakan sudah ada paling sedikit beberapa ratus tahun sebelumnya. Pada waktu itu, wiski dibuat di banyak tempat, dan tidak dicatat secara khusus. Akibatnya, tahun pertama kali wiski dibuat serta tempat asalnya tidak diketahui. Selain itu, ada kemungkinan berbagai kelompok orang yang tidak ada kaitannya satu sama lain, secara terpisah menemukan proses distilasi.

Ketel distilasi dan tong wiski skotch

Sejarawan memperkirakan minuman keras hasil distilasi pertama kali dibuat antara abad ke-8 dan abad ke-9 di Timur Tengah.[4] Teknik distilasi dibawa ke Irlandia dan Britania oleh biarawan Kristen. Menurut legenda yang populer, Santo Patrick memperkenalkan proses distilasi di Irlandia dan Britania. Proses distilasi mungkin ditemukan orang Irlandia, atau petani di Britania yang memanfaatkan sisa-sisa serealia sesudah panen.

Jenis wiski

Sebagian besar wiski atau minuman beralkohol serupa wiski diproduksi di daerah penghasil serealia. Masing-masing jenis wiski berbeda dalam kadar alkohol dan kualitas.

  • Wiski skotch (scotch whisky) adalah wiski yang biasanya mengalami dua kali proses distilasi, dan tiga kali distilasi untuk sebagian merek. Hukum internasional mengharuskan[5] wiski yang diberi label "Scotch" (Skotch) adalah wiski yang disuling di Skotlandia, dan dimatangkan paling sedikit selama tiga tahun di tong kayu ek, atau memiliki kualitas setara dengan wiski yang diproduksi di daerah Skotlandia. Wiski hanya dimatangkan sewaktu dalam penyimpanan di dalam tong, dan bukan di botol, sehingga "umur" wiski skotch adalah waktu simpan dari setelah distilasi hingga pembotolan. Selama disimpan di tong, komposisi kimia kayu mengubah susunan kimia dan rasa wiski. Wiski lama yang sudah disimpan bertahun-tahun di dalam botol mungkin dihargai karena langka, tapi bukan karena "matang" ("tua"). Wiski lama dalam botol tidak juga berarti "lebih baik" dari wiski baru dengan masa pematangan yang setara di dalam tong. Bila wiski skotch merupakan campuran wiski yang berasal dari dari dua tong atau lebih yang berbeda, maka usia wiski yang ditulis pada label botol adalah usia wiski termuda yang dipakai sebagai pencampur. Istilah cask strength menunjukkan wiski belum dicampur air, dan langsung dibotolkan dari tong dengan kadar alkohol yang terkandung sewaktu wiski dialirkan dari tong.
Wiski skotch terdiri dari dua jenis, malt dan grain
Jelai berkecambah yang disebut malt
  • Wiski malt adalah wiski yang dibuat seluruhnya dari malt (jelai yang dikecambahkan), sedangkan distilasi menggunakan kolom distilasi berupa ketel tembaga berbentuk bawang (pot still).
  • Wiski grain adalah wiski yang dibuat dari campuran jelai dan malt, serta serelia lain. Distilasi dilakukan dengan beberapa menara distilasi yang saling berhubungan. Dulunya, wiski grain dipakai sebagai pencampur, namun sekarang juga dipasarkan beberapa wiski skotch single grain (wiski skotch dari satu pabrik).
Wiski malt dan wiski grain dicampur menjadi berjenis-jenis wiski.
  • Vatted malt adalah campuran wiski malt dari beberapa pabrik. Bila wiski diberi label "pure malt" (malt murni) atau hanya "malt", maka bisa hampir dipastikan wiski tersebut adalah wiski campuran. Wiski jenis ini kadang-kadang diberi label "blended malt" (malt kombinasi).
  • Wiski single malt adalah wiski malt dari pabrik yang sama. Bila label botol tidak dicantumkan istilah "single-cask" (tong tunggal), maka wiski tersebut adalah campuran wiski dari beberapa tong dengan usia yang berbeda-beda. Ahli pencampur di pabrik menetapkan rasa wiski yang khas untuk pabrik tersebut dengan cara mencampur wiski dari berbagai tong dan usia. Sebagian besar wiski single malt diberi nama berdasarkan lokasi penyulingan, misalnya: The Glenlivet, Glenmorangie, dan Bowmore berikut pernyataan usia dan perlakuan khusus.
  • Wiski campuran (blended whisky) adalah wiski yang dibuat dari campuran wiski malt dan wiski grain. Bila hanya disebut wiski skotch, maka kemungkinan besar adalah campuran dari wiski malt dan wiski grain. Ahli pencampur untuk merek wiski menetapkan aroma wiski yang khas untuk merek tersebut dengan mencampur wiski dari berbagai pabrik. Merek-merek wiski seperti Bell's Whisky dan Chivas Regal biasanya tidak mencantumkan lokasi penyulingan.
  • Wiski Jepang adalah wiski yang dibuat dengan mengikuti resep wiski Skotlandia, dan sama penggolongannya dengan wiski skotch.
  • Wiski Irlandia (Irish whiskey) adalah wiski yang melalui tiga kali proses distilasi dan harus dimatangkan di dalam tong kayu paling sedikit tiga tahun.[6] Malt yang digunakan hampir selalu dikeringkan di kamar pengeringan tanpa bahan bakar gambut.
  • Wiski Kanada (Canadian whisky) adalah wiski yang menurut peraturan pemerintah Kanada[7] harus dimatangkan paling sedikit tiga tahun di dalam tong kayu. Sebagian besar wiski Kanada adalah wiski campuran dari berbagai jenis serealia.
  • Wiski Amerika terdiri dari dua jenis: polos (straight) dan campuran (blend). Wiski hanya bisa disebut polos bila dimatangkan di tong kayu ek paling sedikit dua tahun, dan memenuhi kriteria salah satu jenis wiski menurut peraturan pemerintah federal:
    • Bourbon dari bahan baku jagung paling sedikit 51%
    • Wiski rye dari bahan baku gandum hitam (rye) paling sedikit 51%
    • Wiski jagung dari bahan baku jagung paling sedikit 80%, dan dilakukan proses penyulingan untuk menghasilkan minuman keras berkadar alkohol 80%. Wiski jagung tidak harus dimatangkan dengan cara disimpan. Bila ingin dimatangkan harus di dalam tong baru dari kayu ek yang tidak dihanguskan permukaannya atau tong kayu bekas pakai. Selain wiski jagung, semua wiski Amerika harus dimatangkan di dalam tong kayu yang permukaan dalam tong dihanguskan dengan api. Pematangan biasanya dilakukan dalam waktu singkat, misalnya enam bulan. Selama pematangan, wiski berubah warna dan aroma sementara "kekerasannya" berkurang.
  • Wiski murni pot still (pure pot still whiskey) adalah sebutan untuk wiski Irlandia kombinasi dari jelai yang tidak dikecambahkan dan malt, dan penyulingannya dilakukan dengan ketel tembaga berbentuk bawang (pot still).
  • Wiski Wales adalah wiski yang dibuat pabrik Penderyn di Wales.
  • Wiski India adalah minuman beralkohol yang diberi label "wiski" di India, namun sebagian besar dibuat dari fermentasi molase. Minuman sejenis ini di luar India umum dikenal sebagai rum.[8] Sekitar 90% dari "wiski" yang dikonsumsi di India berasal dari molase. Walaupun demikian, India sudah mulai membuat wiski dari malt dan serealia yang lain.